PENDIDIKAN INKLUSI
Pudyo Saptono (dalam Suara Karya Online) menyebutkan bahwa pelaksanaan Education for All atau “pendidikan untuk semua” sebagai komitmen dari Konvensi Jenewa, hingga saat ini masih jauh dari harapan. Terutama terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, seperti tuna netra, tuna wicara, tuna rungu, dimana kesempatan mereka untuk mendapat pendidikan sangat minim.
Banyak kendala yang mempengaruhi minimnya kesempatan mendapat pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Misalnya faktor ekonomi atau lokasi Sekolah Luar Biasa yang jauh sedangkan SD terdekat tidak bersedia menerima karena merasa tidak mampu melayani (Hamsyar, Sari Swara Januari 2006). Selain itu, Pudyo Saptono (Suara Karya Online) menyebutkan bahwa kendala tersebut diantaranya juga karena sistem pendataan yang kurang akurat, dana yang minim, serta perasaan malu orang tua.
Dalam menanggulangi masalah di atas maka dilakukan beberapa terobosan dalam upaya memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh pendidikan di sekolah umum, yang disebut dengan Pendidikan Inklusi. Model pendidikan inklusi pada dasarnya memberikan pelayanan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di sekolah-sekolah umum (http://eksan.web.id/2008/09/pendidikan-inklusi-bukan -sekolah-pijat.html).
Pendidikan inklusi adalah sebuah pendekatan terhadap peningkatan kualitas sekolah secara menyeleruh, yang kelak diharapkan bisa memberi jaminan bahwa strategi nasional tentang “Pendidikan Untuk Semua” benar-benar dimiliki semua kalangan, tidak membeda-bedakan apakah mereka tergolong anak-anak berkebutuhan khusus atau tidak.
Daftar Rujukan
Eksan. 2008. “Pendidikan Inklusi bukan Sekolah Pijat”. (Online) http://eksan.web.id/2008/09/pendidikan-inklusi-bukan-sekolah-pijat.html (diakses 17 Oktober 2008)
Hamsyar, “Pendidikan Inklusi (Antara Kenyataan dan Harapan)”, Sari Swara, Edisi Perdana, Januari 2006. hal 25
Pudyo Saptono. 2008. “Pendidikan Inklusi di Jateng Berkembang Pesat”. (Online) http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=158522 (diakses 17 Oktober 2008)
21 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar